Selasa, 14 Desember 2010

Surat Cinta Untukmu Rosulullah

Dari balik jeruji besi, ku torehkan tinta di atas kertas yang masih ku miliki. Coretan yang mampu membangkitkan kembali semangat seorang pejuang di jalan Allah, sebuah tulisan tentang surat cintaku kepada Rosululullah sallallahu 'alaihi wasallam.

Sholawat dan salam dari penduduk Bumi dan Langit selalu tercurah untukmu wahai Rosulullah
.
Aku yang mencintaimu..

Seorang penerus perjuangan yang sedang beristrahat di balik jeruji besi, terasing dari keramaian, tertunduk sujud dengan penuh kehusyukan.

Sirohmu selalu membangkitkan semangatku, ketabahanmu dalam menghadapi ujian dan cobaan adalah teladan bagiku, kesabaranmu saat kau terasing adalah oase di tengah terjalnya perjalanan dakwahku.

Allah melebihkan ULUL 'AZMI diantara para Rosul dan melebihkanmu diantara para ULUL 'AZMI. Engkaulah sebaik-baik makhluk, pemimpin umat manusia.

Kerosulanmu adalah ROHMAT bagi semesta alam, lentera di tengah kegelapan serta petunjuk menuju kebenaran.

Engkaulah sebaik-baik utusan, KALAMmu mampu menggugah lawan bicaramu memahami kebenaran, mengobarkan semangat singa-singa pemberani di jalan Allah.

Dari TARBIYAHmu terlahir sebaik-baik generasi, manusia yang Allah pilih sebagai sahabat setia bagi perjuangan dakwahmu. Kau rubah kebuasan menjadi kasih sayang diantara mereka, kebrutalan menjadi kebranian yang terarahkan. Kau kobarkan loyalitas berlomba-lomba pada kebaikan, generasi tangguh yang pernah ada di muka bumi ini.

Maha kuasa Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an kepadamu melalui perantara Jibril 'alaihissalam sebagai Mukjizat dari kerosulanmu. Sebaik-baik perkataan, yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, menggetarkan hati mereka yang takut kepada Allah, lalu kemudian menjadi tenang dengan mengingatNya. Itulah petunjuk dari Allah, yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.( ).

Engkaulah KHOLILULLAH, sebuah kedudukan yang Allah lebihkan dari rosul-rosul yang lain. Keta'atan kepadamu adalah tanda keta'atan kepada Allah(nisa'80) dan meneladanimu adalah bukti cinta kepada Allah(ali imron31).

Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah dua pedoman yang kau wariskan kepada umatmu. Kabar gembira, peringatan, syari'at serta ilmu pengetahuan yang tiada bertepi. Berpegang teguh kepada keduanya adalah lentera di tengah kegelapan.

Keduanya tempat aku kembali dalam segala permaslahanku, menjadikanku api pada setiap kemungkaran dan menjadikanku air guna menumbuhkan kebaikan. Dua pedoman yang aku genggam erat-erat dalam mengarungi samudra kehidupanku. Inilah kebenaran, TAFAQQUH FIDDIN derajat yang diberikan oleh Allah bagi yang dikehendaki kebaikan padanya.

Dengan penuh rasa sukur , ku terima segala apa yang datang darimu...
Dan dengan penuh rasa cinta, ku tinggalkan segala laranganmu...

Aku akan terus menyelami dan mencari mutiara yang kau wariskan untuk umatmu di sepanjang hidupku, kuterapkan dalam keseharianku dan ku ajak umat manusia ikut bersamaku di jalanmu.(u3)

Kutemukan begitu banyak penyelewengan di dalam samudra dakwahku, penyelewengan yang pernah terjadi pada zamanmu dan zaman SALAFUSSHOLEH.

Aku bersaksi bahwa engkau benar-benar utusan Allah, kebenaran yang kau sabdakan menjadikanku bertambah kokoh. Kau beritakan akan tanda-tanda akhir zaman, mereka yang mengaku dirinya sebagai nabi, perpecahan ummat menjadi 73 golongan, masa keruntuhan KHILAFAH ISLAMIYAH yang kemudian digantikan oleh pemerintahan JABABIROH, fitnah akhir zaman, yang mana itu semua terjadi saat ini.

Menggenggam sunnahmu bagaikan menggenggam bara api, orang-orang menganggapku melakukan keanehan. Inilah tantangan dakwah, Bagiku cemoohan adalah TAZKIYAH, usiran adalah RIHLAH, penjara adalah ROHAH dan MUROJA'AH. Apa yang aku rasakan saat ini, tiadalah berarti dari apa yang kau rasakan 14 abad silam, saat kaummu mendustakanmu, saat engkau diasingkan bersama para sahabat oleh KUFFAR Quraiys, saat kaummu berupaya membunuhmu. Begitu juga tiadalah berarti dari apa yang dirasakan mereka SALAFUSSHOLEH, Imam Bukhori ketika ia terfitnah dan terasing karena kedengkian sesamanya, Imam Ahmad ketika ia disiksa dan ditahan karena harus mempertahankan bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah, syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika ia harus berjihad melawan Tartar dan mengakhiri hidupnya di dalam penjara. akan tetapi kami tahu bahwa engkau dan mereka yang berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah berhasil mengukir sejarah keemasan Islam, meninggalkan warisan yang sangat berguna bagi generasi setelahmu. UHIBBUKUM FILLAH

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini di dalam agamu.
Wahai Dzat yang merubah keadaan hati, kokohkanlah hati ini di dalam keta'atan kepadamu.

Ya Allah kumumpulkanlah kami dengan Rosulullah di Surgamu nanti.

Yang selalu mencintai Allah dan Rosulnya
Abdullah
Guantanamo, 17 Romadhon 1430